Jumat, 29 Juli 2016

Hukum - hukum Ilmu Tajwid



MACAM-MACAM HUKUM ILMU TAJWID

A. Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin
1. Idzhar Halqi
Idzhar Halqi adalah apabila ada nun mati/tanwin bertemu huruf halqi. Huruf halqi ada enam, yaitu ا , ح , خ , ع , غ ,ها    cara membacanya harus jelas, tidak mendengung, dan tidak samar-samar.
Contoh :      
عذَابٌ عَظِيْمُ
اِنْ هُوَ
دَرَّةً خَيْرًا
مِنْ عَلَقٍ
سَلاَمٌ هِيَ
اِنْ اَنْتُمْ

2.  Idhgham Bighunnah
Idhgham Bighunnah adalah apabila ada nun mati/tanwin bertemu dengan salah satu dari empat huruf, yaitu  ي , ن , م , و. Adapun cara membacanya suara nun mati/tanwin dimasukkan kedalam suara huruf tersebut dengan mendengung.
Contoh :  
     
مَاءٍ مَهِيْنْ
مَنْ يَعْمَلْ
هُدًى وَبُشْرَى
مِنْ نَصِرِيْنَ
                  
3. Idhgham Bilaghunnah
Idhgham Bilaghunnah adalah apabila ada nun mati/tanwin bertemu dengan salah satu dari huruf dua, yaitu ل  dan ر. Cara membacanya suara nun mati/tanwin dimasukkan kedalam huruf  tersebut  tanpa mendengung.
Contoh : 
خَيْرٌ لَكَ
مِنْ لَدُنْهُ
شَيْطَانٍ رَجِيْم
مِنْ رَهِيْقٍ

4. Iqlab
Iqlab adalah apabila ada nun mati/tanwin bertemu dengan ba’ (ب). Cara membacanya yaitu suara nun mati/tanwin diganti dengan suara mim mati ( م) dengan merapatkan bibir dan mendengung.
Contoh :
ضَلَلاٍ بَعِيْدًا
لَيَنْبَذِ نِ
سَمِيْعٌ بَصِيْرٌ
مِنْ بَعِيْد
5. Ikhfa’
Ikhfa’ adalah apabila ada nun mati/tanwin bertemu dengan salah satu dari 15 huruf, yaitu   .ت ,ث ,ج ,د ,ذ ,ز ,س ,ش ,ص ,ض ,ط ,ظ ,ف ,ق ,ك   cara membacanya suara nun mati/tanwin dibaca samar-samar dengan sengau dihidung.
Contoh :
شَيْءٌ شَهِيْدًا
مِنْ قَبْلِكْ
 نَارًا تَلَظَّى
فَا نْصَبْ
لِتَوَلٍ فَصَلْ
عِنْدَهُ

B. Hukum Bacaan Qalqalah
1.Pengertian Qalqalah
Qalqalah secara bahasa berarti getaran suara. Adapun secara istilah qalqalah berarti menyembunyikan huruf yang bertanda sukun (mati) dengan suara yang lebih ditekan lagi dari makhraj hurufnya. Jumlah huruf qalqalah ada 5, yaitu د , ق , ط , ب , ج  yang bisa disingkat dengan  قطب جد

2. Macam-macam Qalqalah
a. Qalqalah Kubra
Qalqalah kubra berarti salah satu huruf qalqalah berharakat mati/sukun tidak asli yang disebabkan adanya waqaf. Cara membacanya harus lebih jelas dan memantul.
Contoh :
بِالْقِسْطِ
اِلَيْهِ مُرِيْبْ 
مِلْحٌ اُجَاجٍ
 بِخَلْقٍ جَدِيْد
عَذَابُ اْلحَرِيْقٍ

b. Qalqalah Sughra
Qalqalah sughra berarti apabila salah satu huruf qalqalah berharakat sukun (mati) asli bukan karena waqaf. Cara membacanya juga harus jelas dan memantul.
Contoh :
مِنْ قَبْلِ
وَلَا تَقْرَبَ
وَيَجْعَلُوْنَ
مِنْ نُطْفِهِ
كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ

C.  Hukum Baca’an Lam

1. Lam Mufakhamah (( تفخيم
Lam mufakhamah adalah apabila lam ل dalam lafal الله didahului oleh harakat fathah atau dlommah, maka harus dibaca tebal.
Contoh :
رَحْمَةُ اللهِ
شَهِيْدُ اللهِ
رَسُولُ اللهِ

2. Lam Muraqqah  (( ترقيق  
Lam muraqqah adalah apabila lam ل dalam lafal الله didahului oleh harakat kasrah, maka harus dibaca tipis. Semua lam yang terdapat dalam lafal الله harus dibaca tipis.
Contoh :
الحمد لِلهِ  
من عند اللهِ 
 بسم اللهِ

D. Hukum Baca’an Ra’

1. Ra’ Mufakhamah  (( تفخيم
Ra’ mufakhamah adalah ra’ yang dibaca tebal. Ra’ dibaca tebal apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a) Ra’ berharakat  fathah
Contoh :             وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرَّا يَرَهْ

b) Ra’ berharakat dlommah
Contoh :           اِذَا جَاءَ نَصْرُاللهِ وَالفَتْحِ  

c) Ra’ berharakat sukun, sedangkan huruf sebelumnya berharakat  fathah atau dlommah.
Contoh :             وَاَرْسَلَ -  تَرْمِيْهِيمْ

d) Ra’ berharakat sukun, sedangkan huruf sebelumnya berharakat kasrah, tetapi bukan kasrah asli dari perkataanya.
Contoh :           اِرْجِعِيْ اِلَى رَبِّكَ رَاضِيَةً مَرْضِيَةً  


e) Ra’ berharakat sukun, sedangkan huruf sebelumnya berharakat kasrah asli, tetapi sesudah ra’ ada salah satu huruf isti’la yang tidak berharakat kasrah.
Huruf isti’la ada 7, yaitu.خ , ص , ض , غ , ط , ق , ظ 
Contoh :     فِرْقَةٍ   -   قِرْطَاسٍ      

2. Ra’ Muraqqaqah   (( ترقيق  
Ra’ muraqqaqah adalah ra’ yang dibaca tipis. Ra’ dibaca tipis apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a) Ra’ berharakat kasrah
Contoh :            مِنْ شَرِّ غَاسِقٍ  -   مِنْ شَرِّ مَاخَلَقٍ

b) Apabila sebelum huruf ra’ ada huruf ya’ sukun
Contoh :          خَيْرٍ مِنْ اَلْفِ شَهْرٍ  -   نَذِيْرٍ وَبَشِيْرٍ 

c)  Ra’ berharakat sukun yang didahului huruf berharakat kasrah. Namun setelah ra’ sukun bukan huruf isti’la.
Contoh :          وَفِرْعَوْنَ ذِىْ الاَوْتَادِ  

3. Jawaazul Wajhaini
Dalam hukum jawaazul wajhaini ra’ boleh dibaca tarqiq atau tafkhim. Hukum jawaazul wajhaini bisa terjadi apabila ada ra’ sukun yang didahului huruf berharakat kasrah dan sesudahnya ada salah satu huruf isti’la yang berharakat kasrah.
Contoh :     بِحِرْصٍ                    مِنْ عِرْضِهِ   

E.  Hukum Bacan Mad
1.Pengertian mad
Kata mad berasal dari bahasa arab مَدَّ – يَمُدُّ – مَدًّا  yang berarti memanjangkan. Sedangkan menurut istilah, mad berarti memanjangkan bacaan huruf hijaiyah sesuai dengan sifat dan syaratnya masing-masing.

2. Macam-macam Mad
a. Mad Thabi’i
Mad thabi’i adalah bacaan huruf hijaiyah yang dipanjangkan secara biasa, atau sering disebut mad pokok (mad asli). Cara membacanya yaitu dipanjangkan satu alif (2 harakat). Disebut mad Thabi’i apabila terdapat hal-hal berikut :
1. Jika ada ا  jatuh sesudah harakat fathah. Contoh :  سَا, مَا, نَا, وَا, حَا
2. Jika adaو   jatuh sesudah harakat dommah. Contoh :  سُو, مُو, نُو, وُو, حُو
3. Jika adaي  jatuh sesudah harakat kasrah. Contoh :  سِي, مِي, نِي, وِي, حِي

b. Mad Far’i
Mad far’i adalah semua mad selain mad thabi’i, karena bersumber dari mad thabi’i maka disebut mad far’i yang mempunyai arti mad cabang.
Adapun mad far’i ini ada 13 macam :

1) Mad Wajib Muttashil
Mad wajib muttashil adalah bacaan mad thabi’i yang bertemu dengan huruf hamzah dalam satu kata. Panjang bacaaanya yaitu 3 alif (6 harakat).
Contoh :       وَالسَّمَآءِ , وَجِيْ︠︠ءَ , سُوْءَ , حُنَفَاءِ


2) Mad Jaiz Munfashil
Mad jaiz munfashil adalah bacaan mad thabi’i yang bertemu dengan huruf hamzah tetapi tidak dalam satu kata. Adapun panjang bacaanya yaitu 2½ alif (5 harakat).
Contoh :       يَاَيُّهَا الَّذِيْنَ       وَمَا اَدْرَاكَ       اِنَّا اَعْطَيْنَا كَ


3) Mad Layyin
Mad layyin adalah apabila ada salah satu huruf hijaiyyah yang berharakat fathah sebelum wawu sukun atau ya’ sukun.
Contoh : لَارَيْبَ            لَيْلًا           اليَوْمَ                

4) Mad ‘Aridl Lis Sukun
Mad ‘Aridl Lis Sukun adalah jika ada bacaan mad thabi’i bertemu dengan huruf hijaiyah hidup yang dibaca mati/tanda waqaf. Panjang bacaanya yaitu : 1 alif (2 harakat) atau 2 alif (4 harakat) atau 3 alif (6 harakat).
Contoh :        نَسْتَعِيْنُ                    يَنْصُرُوْنَ            

5) Mad ‘Iwadl
Mad ‘iwadl adalah apabila ada huruf hijaiyah yang berharakat fathah tanwin yang dibaca waqaf diakhir kalimat. Panjang bacaanya 1 alif (2 harakat).
Contoh :     غَفُوْرًا رَحِيْمًا    dibaca       غَفُوْرًا رَحِيْمَا 

   سَمِيْعًا بَصِيْرًا               dibaca      سَمِيْعًا بَصِيْرَا 


6) Mad Badal
Mad badal adalah apabila ada 2 buah huruf hamzah dan huruf hamzah yang pertama berharakat sedangakan huruf hamzah yang ke-2 disukun (mati), maka hamzah yang ke-2 diganti dengan :
-   ا  jika hamzah yang pertama berharakat fathah
-   و  jika hamzah yang pertama berharakat kasrah
-   ي jika hamzah yang pertama berharakat dlommah
Adapun panjang bacaanya yaitu 1 alif (2 harakat)
Contoh :    ﺄﺄدم          menjadi            ادم

        ائيمان            menjadi        ايمان


7)  Mad Lazim Kilmi Mutsaqqal
Mad Lazim Kilmi Mutsaqqal adalah apabila ada mad thabi’i bertemu dengan huruf hijaiyah yang bertasydid dalam satu kata. Panjang bacaanya yaitu 3 alif (6 harakat).
Contoh :     الطَّامَّةُ            الصَّاخَّهْ          وَلَاالضَّالِّيْنَ  


8)  Mad Lazim Kilmi Mukhaffaf
Mad Lazim Kilmi Mukhaffaf adalah apabila ada mad thabi’i bertemu dengan huruf hijaiyah yang bersukun. Panjang bacaanya yaitu 3 alif (6 harakat).
Contoh :     آلان


9)  Mad Lazim Harfi Mutsaqqal
Mad Lazim Harfi Mutsaqqal adalah permulaan surat dalam Al-Qur’an yang terdapat salah satu/lebih dari huruf :ن, ق, ص, ع, ل, ي, ك, م yang bisa disingkat dengan lafal نَقَصَ عَلَيْكُمْ. Adapun panjang bacaanya yaitu 3 alif (6 harakat).
Contoh : ҇ص        ن҇     ق҇      الم҇ 

10)  Mad Lazim Harfi Mukhaffaf
Mad Lazim Mukhaffaf Harfi adalah permulaan surat dalam Al-Qur’an yang terdapat satu/lebih dari huruf :حَيٌّ طَهِرٌ  yaitu ح , ي , ط , ه , ر . Adapun panjang bacaanya yaitu 1 alif (2 harakat).
Contoh :      طه      يس     حم      الر


11)  Mad shilah
Mad Shilah Qashirah
Mad Shilah Qashirah adalah apabila ada kata ganti (ha’ dlomir) yang didahului dengan huruf yang berharakat (  ̶  )/ (  ̶  ). Adapun panjang bacaanya yaitu 1 alif (2 harakat).
Contoh :  انه كان           له ما في السموات

                                        
Mad Shilah Thawilah
Mad Shilah Thawilah adalah apabila ada mad shilah qashirah yang bertemu dengan hamzah. Adapun panjang bacaanya yaitu 2½ alif (5 harakat).
Contoh :             ماله أخلده        له الا بماشاء


12)  Mad Thamkin
Mad thamkin adalah apabila ada huruf yang bertasydid dan berharakat kasrah bertemu dengan sukun. Panjang bacaanya yaitu 1 alif (2 harakat) dan penempatan bacaanya pada tasydid serta mad thabi’inya.
Contoh :                 عِلِّيِّيْنَ            مِنَ النَّبِيِّينَ  


13)  Mad Farqi
Mad farqi adalah bacaan panjang yang membedakan antara pertanyaan atau bukan.
Contoh :        قل الله اذن لكم            الذكرين حرم ام الانثيين


F. Hukum Bacaan Mim Sukun
1. Ikhfa’ Syafawi
Ikhfa’ syafawi yaitu apabila ada mim sukun (mati) bertemu dengan huruf ba’ (ب ). Cara membacanya yaitu merapatkan bibir dan mendengung.
Contoh :     اعتصم بالله               ام به   


2. Idzhar Syafawi
Idzhar syafawi yaitu apabila ada mim sukun (mati) bertemu dengan huruf hijaiyah yang selain ب   dan  م, yaitu :  ي, ه, و, ن, ل, ك, ق, ف, غ, ع, ظ, ط, ض, ص, ش, س, ز, ر, ذ, د, ج, ح, خ, ت, ث, ء. Adapun cara membacanya yaitu harus jelas, tidak mendengung dan juga tidak samar-samar.
Contoh :     انهم الى ربهم             لهم فيها          عليهم ولا

              وهم راجعون             انعمت           عليهم غير          

3.Idhghom Mimi
Idhghom mimi yaitu apabila ada mim mati bertemu dengan huruf mim (م). Cara membacanya yaitu dengan cara merapatkan bibir dan mendengung.
Contoh :                   كم من       

              
G. Ghunah
Ghunnah artinya mendengung. Hal ini berarti bahwa setiap ada huruf Nun atau Mim yang bertasydid maka hukum bacaannya dinamakan Ghunnah.
Contoh:
اِ نَّ       ثُمَّ        اِ نَّمَا       فَلَمَّا

H. Hukum Idghom
Hukum Idghom dibagi menjadi 3 macam, antara lain:
  1. Idghom Mutamatsilain
Artinya: jika ada huruf yang sama, yang pertama sukun dan yang kedua hidup.
Contoh:
اِضْرِ بْ بِعَصَا كَ ( بْ – بِ)
  1. Idghom Mutajanisain
Dinamakan Idghom Mutajanisain jika TA sukun bertemu THA, THA sukun bertemu TA, TA sukun bertemu DAL, DAL sukun bertemu TA, LAM sukun bertemu RA, DZAL sukun bertemu ZHA.
Contoh:
(
تْ- ط )   قَالَتْ طَا ئِفَة ٌ         ( طْ- ت )  لَئِنْ بَسَطْتَ            ( تْ- د )  اَثْقَلَتْ دَ عَوَا
(
دْ- ت )   قَدْ تَبَيَّنَ                ( لْ- ر )  قُلْ رَبِّ                  ( ذْ- ظ )   اِذْ ظَلَمُوْا
  1. Idghom Mutaqorribain
Dinamakan Idghom Mutaqorribain jika TSA sukun bertemu DZAL, QAF sukun bertemu KAF, BA sukun bertemu MIM.
Contoh:
(
ثْ- ذ )  يَلْهَثْ ذ لِكَ             ( قْ- ك )  اَلَمْ نَخْلُقْكُمْ             ( بْ- م ) يبُنَيَّ ارْ كَبْ مَعَنَا

WIRID LENGKAP SHOLAT FARDHU

WIRID SHOLAT FARDHU "Perumpamaan antara orang yang dzikir pada Tuhannya dan yang tidak, seperti antara orang yang hidup dan ya...