Minggu, 30 Maret 2014

Tanya Kenapa ???



First Date

Seorang perempuan turun dari mobil angkutan agak tergesa, itu kamu. Kemudian segera berdiri menepi ditrotoar jalanan, berjejeran dengan tukang becak sekaligus becaknya.
Sembari menunggu, kamu terus melihat hape dalam genggamanmu. Memencet mencet keypad lalu mengirimkannya pada sebuah nomer yang sudah hafal diluar kepala.
Sesaat kemudian, hape bergetar. Kamu segera membuka pesan dan melihat lihat sekelilingmu, matamu menyapu setiap sudut jalan.
"Neng.." seseorang menepuk bahumu, bapak tua tukang becak yang ada disampingmu tersenyum simpul.
"Iya, pak?"
"Disana.." bapak itu menunjuk sebuah arah, matamu mengikuti arah yang dimaksud. Seorang laki-laki dibawah pohon rindang sedang duduk diatas motornya melihatmu.
"Oh, makasih ya pak". Bapak itu mengangguk. Kamu berjalan ke tempat yang ditunjukkan oleh bapak tadi menuju sesosok laki-laki itu.
Saat mata kalian saling bertemu, saat jarak tubuh kalian semakin mendekat, tiba tiba jantungmu berdetak cepat. Kamu berusaha menutupinya, pura pura biasa. Tapi yang keluar adalah senyum. Senyum yang tak bisa berhenti, dan mau tidak mau kamu menutup mulutmu paksa dengan tanganmu agar tidak sesering mungkin tersenyum. Itu lucu, bukan?
"Em.. Mas, kamu tukang ojek apa pacar saya?" tanyamu agak menggombal.
"Lha mbaknya mau kemana nih?" tanyanya menanggapi.
Kamu tersipu tak bisa menjawab. Dia mempersilahkanmu duduk dibelakangnya. Kamu yang sebelumnya sungkan menjadi agak berani duduk tepat dibelakangnya. Kemudian, motorpun melaju di jalanan besar.
"Kemana?"
"Terserah kamu.."
"Sopir kan tinggal ikut penumpangnya"
"Emm.. Sholat dulu gimana? Udah mau duhur.."
"Iya"
Bertemu dengannya dan duduk tepat dibelakangnya entah kenapa membuatmu seperti sedang berada dibawah sakura yang berjatuhan indah diatas tanah. Senang, begitu yang kamu rasakan.
First date, kamu baru merasakan itu. Dan itu menyenangkan sekali bukan? Kamu tak kuasa untuk tidak selalu tersenyum saat melihatnya langsung maupun sedang merunduk. Sesampai di sebuah masjid besar, kamu dan dia duduk duduk dulu diteras. Dia terus saja melihatmu. Saat kamu balas melihatnya, dia tersenyum sehingga membuatmu semakin terasa meleleh.
"Aku ke tempat putri dulu ya" kamu menunjuk sebuah tempat sholat untuk wanita.
Dia mengiyakan dan kalian berjalan berlawanan arah untuk menuju ke tempat solat masing-masing. Saat berjalan, ingin sekali kamu menoleh kebelakang untuk melihatnya. Tapi tiba tiba kepalamu kaku, dadamu terus saja berdetak kencang. Malu!
Kencan disiang bolong ternyata membuatmu kelaparan. Dia yang tahu itu segera membawamu makan disuatu tempat.
"Laper kan?" tanyanya.
"Hehe, iya.. Soalnya tadi itu aku jalan panjang gitu sebelum akhirnya dapet angkot, jadi laper gini deh" jawabmu beralasan. Nyengir. Padahal emang laper tiada tara. Astaga...
"Udah tahu.."
"Ooh.. Hehe
Bingung mau ngomong apa. Kamu terlalu jujur saat kamu kelaparan, dan itu membuatmu semakin salah tingkah.
"Eh, kita lesehan aja duduknya.. Disitu ya.." katamu menunjuk arah bangku pendek yang memanjang disekitar tempat makan itu. Disana terlihat ada dua bagian tempat yang berbeda. Dibagian kanan kamu melihat beberapa meja dan kursi tertata rapi, sebagiannya telah diduduki para pelanggan. Sedang dibagian kiri ada beberapa bangku pendek yang memanjang, beberapa orang yang terlihat disana tampak duduk lesehan menikmati hidangan. Lesehan lebih nyaman, dekat dan romantis, bathinmu yang tertawa dalam hati. Romantis? Ah masa iya.
Seorang waitres datang ketempat duduk kalian menyerahkan seperti buku tipis berisikan daftar menu.
"Kamu makan apa?" tanyamu mulai membuka pembicaraan.
"Terserah kamu.." jawabnya santai.
"Kok terserah aku?"
"Sama kaya kamu deh.."
"Aku bacain aja ya..". Ya ampuun.. Segini banyaknya, aku aslinya grogi, gumammu.
Dia tampak menikmati pemandangan itu, entah sedang mendengarkan kamu membacakan menu atau mencuri curi pandang melihat wajah dan gelagatmu. Sumpah, kamu begitu malu.
Sepiring nasi goreng spesial dan semangkuk es masih tersisa banyak. Dia tidak nafsu makan karena melihat kamu atau memang sudah cukup dengan melihatmu rasanya sungguh kenyang? Kamu mencoba berpikir saat sedang menyendok memasukkan keju dan butiran coklat kecil ke mulutmu.
Dia yang lebih terlihat santai dan rileks menungguimu sembari merokok. Ah merokok! Bagaimana nanti kita menikmati first kiss sehabis makan jika kamu merokok. Astaga pikiran mesummu mulai merajalela. Ops!
"Foto ya..?". Dia mulai mengajakmu berbicara saat itu. Kamu berusaha menolaknya menutupi wajahmu dengan tangan. Melihatmu seperti itu, dia tertawa dan terus mencuri curi fotomu yang sedang keterlaluan menikmati hidangan. Oh my god..
"Foto bareng yuk?" ajaknya. Dia mengacungkan hape dan mengatur timer dikameranya, lalu menaruhnya disamping tempat tisue diatas meja.
Entah darimana datangnya keberanian itu. Sungkan yang barusan menguasaimu seakan lenyap dikubur sakura yang berjatuhan. Kamu beranjak dari tempat duduk yang awalnya kalian saling berhadapan, lalu duduk disampingnya. Dekat, kalian begitu dekat. Deg..
"Hutangku ke kamu..". Dia memberikan beberapa batang coklat kepadamu. Cadbury, oh..
"Oh iya, kemaren kan kamu janji mau ngasih upah coklat!". Kamu menerima beberapa batang coklat itu. Dia membantumu memasukkannya ke dalam tasmu karena sebentar lagi kalian akan dalam perjalanan pulang.
Setiap kali mendapatkan tugas yang berhubungan dengan bahasa inggris, kamu selalu menawarkan diri untuk membantunya. Saat kamu tanya akan dikasih upah apa, dia jawab coklat karena kamu sangat menyukai coklat. Dan sekarang saat bertemu, dia beneran kasih kamu coklat. Padahal sungguh kamu sebenarnya tidak mengharapkan imbalan itu. Dan coklat? Ah cadbury.. Siapa yang mau nolak coba? :D
Dalam perjalanan pulang, dia berusaha menawarimu akan pergi kemana lagi hari ini. Tapi kamu menolaknya sebab jam tiga sore sudah ada janji dengan mama.
"Ya sudah, pulang.." katanya. Kamu mengangguk tersenyum.
Haah.. Sebentar sekali rasanya first date. Sebenarnya aku ingin selama mungkin bisa bersamamu, batinmu sembari menikmati pemandangan jalan raya. I love you, begitu ingin kamu bisikkan kata itu kepadanya.

WIRID LENGKAP SHOLAT FARDHU

WIRID SHOLAT FARDHU "Perumpamaan antara orang yang dzikir pada Tuhannya dan yang tidak, seperti antara orang yang hidup dan ya...