Penjara kesedihan
Wahai kekasihku
Bisakah kau mendengarkan aku…
Walau kini tempatmu berbeda..
Tak pernah terfikirkan dalam benakku
Aku rindu di dekatmu…
Kini engkau telah tiada..
Jauh kau letakkan dalam samudra..
Kini tiada bahagia yang aku rasa
Kini menjadi hampa dan terluka
Tiada yang indah setelah engkau tiada
Memukul sepiku terusik jiwaku
Semakin kian kau membisu
Apalah daya dalam benakku
ku takkan mungkin kembali di hadapanku
aku sangat lemah..
temanilah aku walau sejenak
habiskan waktu untuk selalu bersama
kini…
semakin jauh, semakin aku terluka
ketika semua orang bisa tersenyum
dalam selimut kebahagiaan
berlinaglah airmata di pipiku
tiada yang menghapus tiada juga yang mengobati
engkau telah pergi dan engkau telah mati
kini hanya tinggal mulut yang terbengkam ..
akan sebuah bayangan dan angan saja..
PPAM, kamar Q