Kamis, 30 Juni 2016

Habis Wisuda Mau Apa ??

Predikat Cum Laude Bukan Segalanya. Lakukan 6  Hal Ini Biar Nggak Nganggur Habis Wisuda


Kalau kamu adalah mahasiswa tingkat akhir, kamu pasti tahu rasanya menunggu momen wisuda yang tinggal sejengkal di depan mata. Bayangan tentang ijazah, toga, kebaya, buket bunga, dan tentunya selendang cum laude jadi keinginan sempurna untuk melengkapi hari spesialmu kelak. Kebahagiaanmu akan makin lengkap jika sebelum lulus, kamu sudah mengantongi surat diterima kerja.
Kalau nggak cum laude gimana? Jangan khawatir, sebenarnya IPK tinggi itu bukan segalanya. Karena punya selendang cum laude saja nggak cukup bahkan kurang untuk mendapatkan  pekerjaan yang diinginkan dan diharapkan, untuk itu pada artikel ini basorpoenya.blogspot.co.id  kasih tahu apa saja yang sebenarnya kamu perlu lakukan. 
Yuk, mulai sekarang dipersiapkan!


1. Konsultasi ke dosen nggak harus melulu urusan skripsi.

Tentang rencana masa depan, mereka adalah orang-orang yang bisa memberimu masukan. Jangan  males konsul ya…pokoknya sering - sering Konsul sama dosen bagaimana rencana kamu untuk kedepannya. Disaat bimbingan skripsi, sebenarnya apa saja yang kamu konsultasikan dengan dosen? Apakah kamu hanya meminta masukan untuk urusan akademis saja atau kalian juga mendiskusikan rencana-rencanamu setelah lulus? 
Sebagai orang yang sudah berpengalaman lama di bidangnya, dosenmu memiliki banyak pertimbangan tentang prospek kerja untuk mahasiswa di jurusanmu. Selain itu, karena sudah lama mengampu skripsimu, tentunya beliau sudah sedikit banyak paham tentang potensimu. Dosenmu akan senang jika sebagai mahasiswa, kamu punya keingintahuan tinggi dan ingin berkembang di bidangmu. Jangan malu untuk curhat tentang keinginan dan kekhawatiranmu tentang masa depan. Ingat, malu bertanya, sesat di jalan..bahkan bisa lupa jalan pulang lhow ya...hahahaha

2. Mumpung masih belum terpisah dengan rekan-rekan organisasi, ingat untuk minta surat rekomendasi

Sebagai mahasiswa pada umumnya, kamu mungkin pernah terlibat dalam organisasi atau kegiatan-kegiatan sosial selama perkuliahan. Walau sebagai lulusan baru pengalaman kerja profesionalmu masih minim, pengalaman berorganisasi bisa jadi andalan untuk melamar kerja. Sudah jadi rahasia umum bahwa HRD biasa menilai level soft-skill para fresh graduate lewat organisasi yang diikutinya.
Oleh karena itu, mumpung kamu masih selangkah lagi menuju wisuda, saatnya untuk melacak kembali jejak-jejak perjuanganmu selama ini. Jangan sampai hilang kontak dengan senior atau rekan di organisasi yang bisa memberikan surat rekomendasi untuk mendukungmu melamar kerja. Ingat, setelah kelulusan kamu mungkin akan terpisah desa, kota bahkan negara dengan mereka. Mumpung masih bisa dengan mudah bertemu di lingkungan kampus, pastikan surat rekomendasi sudah kamu kantongi.

3. Tugas kuliahmu yang layak publikasi jangan hanya mengendap di laptop sendiri. Jadikan portofolio untuk modal kerja profesional

Selama bertahun-tahun kuliah, sadarkah bahwa kamu sudah menghasilkan banyak tugas kuliah yang sebenarnya akan jadi makanan sehari-hari di dunia kerja? Kamu mungkin sudah menghasilkan esai yang layak dipublikasikan di media, business plan yang bisa jadi ide bisnis nyata, data riset yang bisa dikembangkan jadi acuan kebijakan, sampai teknologi sederhana yang bisa diaplikasikan di industri.
Walau masih sederhana, tapi hasil tugas kuliahmu itu layak dijadikan portofolio. Portofolio ini adalah contoh hasil kerja sebagai pelengkap apa yang kamu tulis di CV. Para pencari kerja akan lebih mudah menentukan kualitasmu dengan melihat hasil karya itu. Bahkan, dengan beberapa layanan web, kamu bisa mengunggah portofoliomu online. Reputasimu sebagai seorang profesional pun bisa gampang dicari lewat mesin pencarian di internet.

4. Jangan hanya aktif di media sosial untuk pergaulan saja

Jangan kaget kalau di dunia kerja, orang-orang jarang menggunakan media sosial seperti BBM, Facebook, Twitter, Path, Line atau Instagram untuk terhubung satu sama lain. Ini karena media sosial yang umum digunakan di dunia profesional adalah bukan yang itu itu aja. Lewat media sosial yang banyak digunakan oleh perusahan perusahaan, kamu bisa mengupdate profil online dan juga membangun jejaring profesional.
Keaktifan update juga bisa jadi salah satu pertanda keaktifan seseorang dalam berbagi dan mencari tahu tren bisnis saat ini. Tak jarang, informasi lowongan kerja dibagikan oleh kolegamu lewat jejaring profesional ini. Bahkan biasanya HRD juga suka menyelediki calon karyawan dari informasi yang tertera di medisnya, Karena ini penting sekali, mulai serius memperluas jejaring yaaa....!!!

5. Seringnya, kesempatan yang kamu butuhkan sudah di depan mata. Rajin-rajin berkunjung ke career center kampusmu

Kebanyakan universitas sudah mengembangkan career center sebagai fasilitas untuk mahasiswa untuk mempersiapkan diri di dunia kerja. Career center ini berfungsi sebagai pusat informasi dan pengembangan soft skill yang dibutuhkan untuk tes kerja. Selain itu, fasilitas ini menjadi platform yang mempertemukan perusahaan pencari talenta dan mahasiswa yang siap melamar kerja.
Kalau kamu belum memanfaatkan fasilitas ini, segera cek keberadaannya di kampus masing-masing! Jangan sampai kesempatan emas terbuang hanya karena kamu kurang update informasi ya. kalau  ada tempat kerja yang kamu inginkan tapi belum ada informasi lowongan pekerjaan, kamu bisa email mereka duluan. Internship pun bisa jadi pilihan.
Sebagai calon sarjana atau ahli madya, kamu tentu sudah punya ancang-ancang mau mendaftar kerja ke mana. Malah mungkin di pikiranmu sudah ada nama perusahaan atau institusi yang sangat kamu idamkan. Namun sayangnya, perusahaan ini tidak setiap waktu membuka lowongan pekerjaan.
Jika hal ini sedang terjadi padamu, jangan putus asa dulu. Kamu nggak harus menunggu ada lowongan kerja dulu baru bisa memasukkan lamaran pekerjaan. Strategi mengirimkan email duluan kepada HRD kantornya bisa kamu terapkan. Awali komunikasi dengan memperkenalkan latar belakang diri, kemudian jelaskan maksudmu untuk belajar dan bergabung bersama mereka lewat jalur magang atau internship. Memang belum jadi karyawan sepenuhnya, tapi kamu punya peluang besar dipromosikan jika kinerjamu selama magang memuaskan.

6. Hati-hati, pekerjaan yang nggak sesuai passion bisa membuatmu susah berkembang sebelum memutuskan, coba gunakan tes online untuk mengetes minat

Memilih tempat kerja itu mirip-mirip milih soulmatesoulmate. Kamu harus benar-benar menyukainya, karena sebagian hidupmu akan kamu habiskan bersamanya. Nggak mau kan merasa terperangkap dan nggak berkembang hanya karena kerja di tempat yang nggak sesuai dengan minat dan gaya komunikasimu?
Kamu beruntung hidup di zaman sekarang. Sudah banyak tools yang dikembangkan khusus untuk membantumu mengenali kapasitas, termasuk kekurangan dan kelebihanmu dalam karir di masa mendatang. Ini  akan memudahkan para HR untuk menemukanmu lewat proses Search dan Filtering, misalnya dengan mencari kandidat dengan skor Bahasa Inggris tertentu, atau dengan minat dan tipe gaya komunikasi tertentu. Kamu bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai passion, perusahaan pun mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan. Menyenangkan, bukan?

Tanamkan dalam pikiran, nilai cum laude itu membanggakan, tapi bukan syarat utama untuk mendapatkan pekerjaan. Selain mengandalkan kemampuan akademis, tentu kamu juga perlu berusaha. Ingat, sainganmu adalah ribuan orang lainnya yang sedang sama-sama di fase yang sama. Kalau semua hal di atas kamu lakukan, peluangmu untuk keterima kerja sebelum wisuda akan semakin terbuka lebar. Selamat tinggal, masa pengangguran!

WIRID LENGKAP SHOLAT FARDHU

WIRID SHOLAT FARDHU "Perumpamaan antara orang yang dzikir pada Tuhannya dan yang tidak, seperti antara orang yang hidup dan ya...